SINYALMAGZ.com – Dalam laporan bulanan yang diterbitkan oleh Royal Astronomical Society, sekelompok ilmuwan asal Eropa mengklaim bahwa mereka baru saja menemukan sebuah planet yang dipenuhi dengan batu rubi dan safir.
Temuan itu bermula dari para astronom yang melakukan penelitian, yang bertujuan untuk memahami bagaimana planet berbatu terbentuk. Para astronom menyelidiki jenis kimia dan kondisi yang timbul dari planet berbatu.
Penelitian ini sendiri dilakukan oleh astronom dari University of Cambridge, Amy Bonsor dan koleganya.
“(Tujuan penelitian ini adalah) mempelajari komposisi benda-benda berbatu di luar tata surya kita yang telah ditelan sisa-sisa bintang seperti Matahari kita yang disebut kurcaci putih.”, ungkap Bonsor dalam makalahnya.
Studi yang dilakukan oleh Bonsor menunjukkan bahwa bahan seperti kalsium dan aluminium lazim ditemukan di planet berbatu.
Selain itu, mereka mencoba mengetahui kondisi seperti apa yang mungkin memunculkan planet yang seluruhnya terbuat dari batu permata.
Pencarian itu kemudian membawa Bonsor menemukan HD219134b, sebuah Bumi-super yang penuh dengan batu rubi dan safir.
Sebagaimana dikutip dari Popular Science, Rabu (2/01/2019), planet ini terletak 21 tahun cahaya dari rasi bintang Cassiopedia. Orbit planet ini hanya berlangsung tiga hari untuk sekali mengelilingi bintang induknya.
Meski disebut Bumi-super, karena punya beberapa kemiripan dengan Bumi, namun planet ini memiliki 10 hingga 20 persen lebih padat. Para peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat konsentrasi kalsium dan aluminium, yang berperan penting dalam pembuatan batu permata.
Tak hanya itu saja, planet tersebut juga memiliki suhu tinggi yang memfasilitasi pembentukan batu permata. Hal tersebut membuat para peneliti percaya bahwa Bumi-super ini penuh dengan batu rubi dan safir.
“Sebuah kelas baru dari exoplanet berbatu yang terbentuk dari sejumlah besar kalsium, aluminium, dan oksidasi mereka, serta planet ini terbentuk sangat dekat dengan bintang induknya.” kata Bonsor.
Secara keseluruhan, Bonsor menggarisbawahi bahwa komponen pembuat exoplanet terutama Bumi-super mungkin lebih beragam dibanding perkiraan kita sebelumnya.
“Bagaimana planet berbatu memiliki dampak besar terhadap komponen yang membuatnya.”, ucap Bonsor.
Saat ini, tim berencana untuk mencari lebih banyak kandidat planet ekstra surya yang memperlihatkan jenis komposisi kimia serupa.
Rencana itu mendapat tanggapan dari misi PLATO, sebuah survei planet ekstra surya yang dipelopori oleh Badan Antariksa Eropa.
“Akan bagus untuk menemukan ini.”, kata lembaga itu.
“Ada juga beberapa sistem yang mulai muncul dari pencarian saat ini untuk exoplanet berbatu.”, tambah mereka.
Tujuan utamanya adalah menggunakan garis penelitian ini untuk memodelkan bagaimana koleksi primitif dari bahan-bahan ini perlahan tumbuh dan berkembang menjadi sebuah planet utuh.