SinyalMagz.com – Terkait isu pemblokiran Facebook di Indonesia, akhirnya pihak Facebook Global pun merespon surat pemanggilan pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kekominfo). Yang isinya, menindaklanjuti kasus pencurian data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica dan AggregateIQ.
Pihak Facebook Global pun akhirnya menemui Kominfo. Dalam pertemuan tersebut, Facebook Global menjelaskan, sudah sejauh mana proses audit yang telah dilakukan oleh pihaknya.
“Proses audit masih dilakukan oleh Facebook dan pemerintah Inggris. Kami belum mengetahui kapan proses audit selesai dirampungkan oleh otoritas Inggris.”, ujar Simon Milner, selaku VP Public Policy Facebook Asia Pasific, di kantor Kominfo, Jakarta, Senin (7/5/2017).
“Kami tidak bisa mendesak pemerintah Inggris untuk segera menyelesaikan proses audit tersebut, karena itu hak otoritas mereka.”, sambung Simon Milner.
Simon juga menegaskan, bahwa pihaknya hingga saat ini masih menunggu proses audit yang dilakukan oleh Facebook dan pemerintah Inggris tersebut dirampungkan.
“Kami tengah memikirkan cara baru untuk menyelesaikan kasus ini sembari menunggu hasil audit dari otoritas Inggris. Kami akan menyelidiki platform lain sejenis Cambridge Analytica untuk mencegah terjadinya kasus pencurian data serupa.”, terang Simon.
Bersama Facebook, Kominfo juga berjanji akan segera menyelesaikan kasus pencurian data pengguna ini.
“Belum bisa dipastikan apakah Cambridge Analytica adalah satu-satunya pelaku pencurian data pengguna Facebook. Proses audit ini tergantung pada pemerintah Inggris. Kami meminta Facebook untuk mencegah kasus serupa tidak terulang lagi.”, papar Menkominfo, Rudiantara.
Rudiantara menegaskan, jika proses audit tersebut tak kunjung selesai, maka pemerintah akan memberikan sanksi tegas. Adapun sanksi tegas tersebut berupa administratif kepada Facebook.
“Dalam waktu 3 bulan, kami harapkan proses audit Facebook segera diselesaikan. Sanksi administratif berupa surat dan penghentian sementara akan kami berikan pada Facebook jika dalam 3 bulan tidak diselesaikan.”, tegas Rudiantara.
Seperti yang kita ketahui, Facebook hingga saat ini sedang melakukan proses audit untuk penyelesaian skandal pencuruan data pengguna. Dan kasus ini memang belum memiliki titik terang hingga saat ini.