SINYAL.co.id – Google dan HTC sedang bernegosiasi mengenai kemungkinan Google untuk mengakuisisi bisnis smartphone HTC tanpa menyertakan bisnis VR Vive.
Informasi tersebut memang tak resmi namun cukup masuk akal. Hal ini karena Google membutuhkan perpanjangan tangan untuk memproduksi perangkat keras bagi smartphone Pixel.
Sementara kondisi keuangan HTC pada Agustus 2017 merupakan yang terburuk dalam 13 tahun.
Terjadi penurunan pendapatan 54{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} jika dibandingkan tahun sebelumnya, dan 51{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Keputusan Google memilih LG untuk memproduksi Pixel XL 2 makin memperburuk laba HTC yang sebelumnya menggarap Pixel generasi pertama.
Selain itu HTC pun mengalami kegagalan pada produk HTC 10 yang tak sanggup menarik banyak perhatian konsumen.
Demikian juga dengan HTC U11 yang kepopulerannya semakin menurun, hal ini cukup menyusahkan karena tak tersedia smartphone lain yang ditawarkan.
Bahkan Desire 555 yang diluncurkan pada Juli 2017 sudah tak tersedia untuk dibeli hanya satu setengah bulan setelah perilisannya.
Negosiasi Antara Google dan HTC
Berdasarkan media Commerial Times yang berbahasa Cina, Google mempertimbangkan dua pilihan terpisah.
Pertama adalah menjadi mitra strategis, dan pilihan kedua adalah membeli keseluruhan unit smartphone secara sekaligus.
Kendati demikian HTC Vive tak termasuk dalam negosiasi dan tetap terpisah dari raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut.
Perlu diingat juga bahwa Google pernah membeli bisnis smartphone Motorola dengan harga cukup mahal dan menjualnya dua tahun kemudian.