SINYALMAGZ.com – Belakangan ini, foto seorang kakek yang berada dalam ruangan kecil tanpa alas dengan posisi tertidur menghadap ke samping kanan viral di Facebook.
Terlihat kondisi sang kakek badannya kurus kering dan hanya ditemani piring plastik berwarna orange sebagai tempat ia makan dan sebuah botol minuman mineral 1,5 liter.
Sontak, beredarnya foto tersebut mendapat beragam tanggapan dari masyarakat pengguna jejaring sosial Facebook, hingga mengundang empati yang begitu mendalam.
Mendapat laporan itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, langsung mengerahkan bawahannya untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
Ternyata benar, ada seorang pria di salah satu tempat yang tidak layak.
Pria tersebut dikerangkeng anak kandungnya sendiri dalam kondisi telanjang, mirip di dalam penjara.
Namanya adalah Abdul Zalil. Diketahui, pria berusia 68 tahun ini menderita stroke dan ditemukan di salah satu bangunan di belakang rumah warga dalam kondisi menyedihkan.
“Saat ditemukan, bapak dengan tiga orang anak ini tidur tanpa alas di ruangan mirip penjara.”, kata Dadang, Kamis (17/1/2019).
“Yang lebih memprihatinkan selama berada di ruangan tersebut, Abdul dalam kondisi telanjang.”, sambungnya.
Dadang menjelaskan, selama ini Abdul Zalil tinggal bersama putrinya yang bernama Rahmadani (28) dengan mengontrak rumah.
Dua anak Abdul lainnya bekerja di Malaysia, dan sudah tidak perduli lagi dengan keadaan Abdul.
Karena tak kunjung sembuh, putrinya mengasingkan Abdul di salah satu ruangan yang berada di belakang rumah yang mereka sewa.
Warga sekitar yang melihat kondisi Abdul sempat kecewa dengan sikap Rahmadani yang menelantarkan orangtuanya tanpa belas kasihan.
Jawaban Menantu
Dikutip dari TribunMedan.com, Kamis (17/1/2019), diketahui Abdul Zalil tinggal bersama dengan putrinya, Rahmadani (28), dan menantunya, Tasmoni (33).
Rumah yang mereka tempati merupakan rumah kontrakan, dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ukurannya relatif kecil.
Rahmadani mengungkapkan, ayahnya kehilangan kemandirian hidup sejak mengidap penyakit lumpuh pada pertengahan bulan September 2018 lalu.
Karena penyakit itu, ayahnya menjadi tidak bisa melakukan segala hal sendiri, termasuk untuk buang air besar dan buang air kecil.
Sebelum mengidap penyakit tersebut, ayahnya tidur di kamar tidur.
Rahmadani dan suaminya seringkali dibuat repot, karena kotoran ayahnya melumuri lantai. Bahkan sampai ke dinding kamar.
Tak tahan menghadapi itu, mereka berdua kemudian membuatkan satu kamar khusus di bagian belakang rumah untuk tempat ayah mereka. Dengan begitu, mereka dapat lebih mudah membersihkan ayah mereka setiap kali buang air besar maupun kecil.
“Kebetulan di kamar yang dahulu ada bapak saya, juga ada barang-barang kami. Terkena sama kotoran bapak. Makanya kami buatkan kamar itu.”, ujar Rahmadani.
Rahmadani membantah bahwa dirinya pernah memasukkan ayahnya ke dalam kerangkeng besi.
Menurutnya, yang terjadi bukan seperti yang ada dalam foto.
“Itu fotonya saat kami baru saja selesai membersihkan bapak (menceboki). Jadi, kami lepas baju dan celananya.”, tutur Rahmadani, seraya mengatakan bahwa pelaku pengunggah foto ayahnya sudah minta maaf kepadanya.
“Sebelum ini, pintu kamar bapak adalah terali besi. Ada pula yang memotret, dan diunggah ke medsos.”
“Jadilah heboh. Disangka kami mengandangkan bapak kami.”