WWW.SINYALMAGZ.COM – Melalui program Sisternet, XL Axiata menggelar pelatihan pada Festival Webinar Pintar (FWP) 9-10 Desember 2022, menyiapkan perempuan pemilik UMKM menghadapi tantangan tahun 2023. Cara ini sekaligus menginformasikan berbagai peluang melalui kelas-kelas pelatihan yang dibutuhkan.
Lebih dari 3.000 peserta dari berbagai daerah mengikuti webinar dan workshop secara hybrid yang didukung Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kem-PPPA).
Menteri PPPA Bintang Puspayoga, berharap forum ini memfasilitasi kolaborasi pemangku kepentingan membangun lingkungan kondusif bagi perempuan dalam mendukung ekonomi Indonesia. Menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang terjadi, penting bagi semua pihak semakin erat membangun sinergi ekonomi.
Perlu mengenali dan menggali potensi dan kekuatan perempuan dan masyarakat dapat bertahan karena kegiatan ekonomi yang digerakkan perempuan pelaku UMKM. “Revolusi teknologi informasi dan komunikasi makin memudahkan peningkatan kapasitas, keahlian dan kemampuan perempuan membangun usaha dan jejaring ekonomi mereka,” kata Bintang.
Berdasarkan data BPS 2021, katanya, perempuan pengguna internet pada 2021 sebesar 47,08 % sedangkan laki-laki 52,52%, perempuan pemilik telepon seluler 60,58% lebih rendah dari laki-laki. “Jumlah perempuan lulus STEM tingkat tinggi juga hanya 37% dibanding lelaki yang 63%,” katanya.
Namun kewirusahaan perempuan lebih unggul menurut data Kementerian Koperasi dan UKM. Dari total UMKM yang 65,5 juta, 64 juta di antaranya adalah usaha mikro yang setengah lebih dimiliki dan dikelola perempuan, bukti perempuan berperan memulihkan ekonomi nasional di tataran baru.
30 juta UMKM
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, program pelatihan dari XL Axiata dan Sisternet sesuai fakta, 64,5% UMKM di Indonesia dijalankan perempuan. Katanya, pemerintah sedang menciptakan ekosistem tentang kewirausahaan nasional dengan target 1 juta womenpreneur bisa go digital dan naik kelas di tahun 2023.
Transformasi digital dikatakannya sangat penting dalam memajukan wirausaha perempuan agar memiliki daya saing di era digital dan siap mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang diproyeksikan Rp 4.531 triliun pada 2030. Program yang diinisiasi Sisternet dan XL Axiata ini dikatakan selaras arahan Presiden dalam mendorong 30 juta UMKM terhubung dalam ekosistem digital di 2024.
XL komit mendukung perempuan Indonesia berhak sama dengan lelaki dalam digital teknologi yang berkemampuan literasi digital agar siap menghadapi kondisi ekonomi yang tidak mudah saat ini. “Festival ini menjadi sarana pembekalan perempuan pemilik UMKM melalui berbagai pelatihan sesuai kebutuhan agar tangguh dan mampu memanfaatkan potensi dan peluang di tahun-tahun depan,” kata Presdir & CEO XL Axiata, Dian Siswarini.
Sejak pandemi Covid-19 yang berdampak di hampir seluruh sektor dalam kehidupan, perekonomian dunia termasuk Indinesia terpuruk dan terancam resesi ekonomi. “Ada penurunan daya beli masyarakat yang akan berpengaruh pada kinerja bisnis UMKM. “Ini menjadi perhatian XL Axiata,” kata Dian.
Webinar menyediakan 15 kelas pelatihan gratis bagi pelaku UMKM dengan pembicara 25 ahli, antara lain Ligwina Hananto, Analisa Widyaningrum, Linda Anggrea, Nicky Clara, serta UKM Binaan Sisternet. Topik dan materi secara umum mengenai tren manajemen bisnis tahun 2023.
Materi pelatihan mencakup digital marketing, personal and product branding, inovasi produk, pengelolaan finansial, perilaku pelanggan, kemasan produk, foto produk, dan sertifikasi.
Tetap waspada
Ada kelas workshop, dan peserta pemilik UMKM bisa langsung mempraktekkannya seperti fotografi, social media branding, pengemasan produk. Kelas webinar sesuai kebutuhan kebanyakan UMKM.
Sisternet juga mengundang 50 pelaku UMKM perempuan penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok masyarakat yang rentan terdampak langsung agar bisa meningkatkan level bisnisnya.
Kata salah satu pembicara, mantan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, dalam menghadapi potensi resesi womenpreneur harus meningkatkan agilitas agar dapat bertahan dalam ketidakpastian kondisi dunia ke depan. Mereka harus meningkatkan produktivitas, inovasi, mendekatkan diri dengan konsumen dan secara kontinyu mengefisienkan biaya. “Saya optimis resesi yang diprediksikan akan terjadi pada 2023 tidak seburuk seperti yang dibayangkan, tetapi kita tetap harus waspada,” kata Gita.
Festival Webinar Pintar 2022 juga akan menyelenggarakan kompetisi modal pintar, program inkubasi bisnis atau pembinaan bagi UMKM. Di kompetesi ini peserta akan mendapat hadiah modal dan juga kelas inkubasi pendampingan dari Sisternet. Untuk mengikuti kompetisi, peserta Festival Webinar Pintar 2022 wajib mengikuti seluruh rangkaian kelas pelatihan atau webinar serta mengumpulkan rencana bisnis mereka lima tahun ke depan.
Hanya ada 10 peserta yang akan terpilih mendapatkan hadiah modal sebesar Rp 200.000.000 juta serta inkubasi bisnis dan juga pendampingan selama 2 bulan.
Festival Webinar Pintar 2022 merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya, yang pada 2021 diikuti 120 peserta perempuan pelaku dan pemilik UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi modal pintar akan memilih 5 peserta sebagai pemenang. (*)