SINYALMAGZ – Mungkin kita sering merasa terganggu dengan layanan iklan yang ada di Facebook. Nah, kali ini Facebook mengambil langkah untuk mendeteksi iklan palsu yang kerap muncul di platform mereka dengan menggunakan kecerdasan buatan.
“Kami tengah menggunakan kecerdasan buatan dan mengekspansi prosesnya untuk mengidentifikasi, menangkap, dan memverifikasi iklan-iklan palsu yang muncul di platform.”, tulis Facebook dalam blog-nya.
Dengan cara itu, Facebook pun bisa mengobservasi lebih baik perbedaan konten iklan yang diakses pengguna via aplikasi ketimbang sistem internal.
Sementara untuk menunjukkan komitmennya, Facebook kini tengah mengembangkan sebuah alat pendeteksi berita palsu.
Seperti diberitakan di laman Ubergizmo, Facebook dikabarkan akan memanfaatkan kecerdasan buatan yang diberi nama “AI” (Artificial Intelligence). Al sendiri berfungsi untuk mendeteksi iklan palsu yang terus-menerus muncul di platform mereka.
Dengan mengambil langkah ini, Facebook mengharapkan akan mampu menangkal iklan-iklan palsu yang menggangu. Karena menurut Facebook, hal ini dilakukan guna memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam mengakses layanannya.
“Kami sangat yakin dalam memberikan hak bersuara pada para pengguna, dan kami tidak bisa menjadi penengah dalam masalah ini. Jadi kami melakukan pendekatan dengan hati-hati.”, ujar Wakil Presiden Desain Produk Facebook, Adam Mosseri.
“Kami fokuskan upaya kami pada yang buruk dari yang terburuk dalam menghapus berita-berita bohong yang disebar spammer untuk kepentingan mereka. Dan merangkul komunitas kami serta pihak ketiga.”, lanjut Mosseri.
Facebook sendiri telah menguji tool kecerdasan buatannya ini sejak beberapa minggu terakhir untuk membedakan, mana iklan asli dan palsu. Sehingga nantinya kecerdasan buatan Al ini akan mengolah data dari iklan-iklan palsu yang terdeteksi, sebelum akhirnya dimusnahkan.
Jika terbukti berita bohong, unggahan akan ditandai dengan tanda bendera. Dan akan dihubungkan ke tautan yang menjelaskan mengapa unggahan itu tidak dapat diverifikasi.
“Kami telah menemukan banyak sekali berita-berita palsu yang dimotivasi financial.”, ucap Mosseri.
Sementara untuk menekan insentif keuangan bagi para penyebar berita palsu, Mosseri mengatakan Facebook memiliki dua strategi.