WWW.SINYALMAGZ.COM – Pertumbuhan financial technology (teknologi finansial) meningkat berkat segmen dompet elektronik. Teknologi berbasis digital ini menjadi daya tarik tersendiri karena kemudahan dan tawaran diskonnya yang berlaku di seluruh merchant alias rekanan perusahaan fintek ini.
Menyebut di antara perusahaan tersebut yang paling banyak digunakan adalah Go-pay dan Ovo. Sementara Dana perlahan mulai diminati oleh masyarakat.
Menurut laporan Morgan Stanley, dari sebanyak 1.582 responden di Indonesia, sebanyak 20 persen mengaku lebih menyukai dompet elektronik ketimbang layanan perbankan (kartu kredit, debit, dll) maupun layanan dari operator telekomunikasi (point reward, dll).
Sementara penggunaan fintek di Indonesia yang paling banyak dilakukan ternyata adalah untuk pembayaran transportasi, pembelian makanan, dan isi ulang (top up entah pulsa, atau pembayaran lainnya). Tiga hal ini sendiri merupakan layanan yang juga paling sering diberi tawaran diskon. Bahkan untuk makanan Go-pay dan Ovo saling berebut menawarkan korting sampai 20 persen.
Pembayaran melalui dompet elektronik ini sendiri –menurut Morgan Stanley- mencapai 38 persen dari aktivitas transaksi fintek.
Bagaimana dengan industri perbankan?
Perbankan tampaknya agak sulit melakukan penetrasi kreatif dan inovatif seperti yang dilakukan oleh Go-pay dan Ovo. Go-pay tumbuh setelah mendapatkan native audience yang tinggi terhadap pemakaian layanan transportasi dan makanan. Dengan sistem yang terintegrasi dalam satu aplikasi membuat konsumen lebih nyaman melakukan transaksi.
Sedangkan Ovo melakukan promosi habis-habisan serta menawarkan diskon yang luar biasa. Di sisi lain juga menciptakan sistem pembayaran sendiri kepada para merchant berupa perangkat transaksi.
Investor non perbankan tentu berani mengucurkan capital karena arus uang yang tinggi. Perbankan tampaknya hanya akan menjadi mitra perusahaan fintek untuk urusan top saja, jika tak lekas melakukan model bisnis seperti perusahaan fintek itu yang sangat agresif. (*)