SinyalMagz.com – Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk atau XL Axiata, Dian Siswarini, memperkirakan bahwa perusahaan baru akan merasakan dampak registrasi kartu SIM pra-bayar pada Kuartal II (Q2) 2018. Menurutnya, pertumbuhan pada Q2 tahun ini akan sedikit melambat.
Dijelaskan Dian Siswarini, perusahaan pada Q1 2018 belum begitu merasakan dampak dari program registrasi pra-bayar.
Hal ini salah satunya disebabkan program tersebut baru berakhir pada April 2018, dengan adanya pemblokiran total bagi nomor pra-bayar yang belum melakukan registrasi ulang.
“Dampak dari registrasi di Q1 sebetulnya belum terlalu terasa, karena registrasi (pemblokiran total) itu kan baru berlaku April. Q2 biasanya lebih bagus daripada Q1, tapi Q2 ini memang pertumbuhannya agak soft, karena kami udah memblokir yang belum registrasi mulai April kemarin.”, ungkap Dian dalam sebuah acara di kawasan Jakarta, Senin (4/6/2018).
Meski demikian, Dian sendiri optimis dampak registrasi pra-bayar yang kini dirasakan hanyalah sementara. Karena pada akhirnya, akan ada perubahan perilaku pelanggan yang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Selain itu, juga akan terjadi perubahan perilaku konsumen, yang akan turut membuat industri lebih sehat. Salah satunya adalah, perilaku pakai-buang akan mulai menghilang.
Kebiasaan konsumsi data pelanggan ini, kata Dian, tidak akan terpengaruh banyak dengan program registrasi ini.
Misalnya saja, konsumen yang biasanya menghabiskan data 23 GB sebulan, cenderung akan terus mengkonsumsi jumlah yang sama.
“Tapi perubahan perilaku jangka pendek yang akan terjadi adalah berkurangnya kebiasaan pakai-buang kartu SIM setelah kuota habis, karena sekarang tiap habis harus reload atau transfer pulsa. Kartu SIM itu mahal (produksi), kalau kebiasaan pakai-buang berkurang, operator bisa menjadi lebih hemat.” , terang Dian.
Nantinya, pengguna akan lebih setia pada satu kartu SIM saja, dan lebih memilih untuk melakukan isi ulang dibanding hanya membeli kartu SIM pada saat masa promosi.
