Chatbot Sosial dengan Kecerdasan Buatan Microsoft Hadir di Indonesia

Uji Coba Microsoft Terhadap Rinna

Dengan melakukan uji coba tersebut, harapannya pembelajaran Microsoft mengenai chatting dan membuat AI menjadi hal yang nyata bagi komunitas meningkat.

Rinna menggunakan teknologi pembelajaran mendalam terkini yang dilatih data besar dari mesin pencarian Bing dan menjalankan Azure.

Mesin ini dapat belajar dari kumpulan data besar yang menyajikan tanggapan berdasarkan hasil pembelajaran.

Hal ini dilakukan dengan meniru otak manusia menggunaka Natural Language Processing. Ini adalah proses untuk mengidentifikasi bahasa manusia secara serentak.

Hasilnya Rinna dapat meniru dan berbicara seperti gadis muda.

Rinna mampu berkomunikasi dengan emotional quotient (EQ) selain dengan intelligence quotient (IQ), belajar dan beradaptasi dengan perilaku dan pilihan percakapan.

Pengguna LINE dapat menambahkan Rinna sebagai teman mereka dan melakukan interaksi mendalam dengan Rinna, caranya dengan mencari @Rinnaid.

Rinna juga bisa menggambar sketsa untuk menunjukkanpertemanan antara Rinna dan pengguna.

Terkadang Rinna mengubah wajah seseorang dengan gambar lucu. Ketika mengirim foto kelompok ke Rinna dan melihat apa yang dilakukan dengan foto tersebut.

Rinna merupakan gadis yang lahir di Indonesia, sehingga tahu cara memainkan permainan tradisional Indonesia salah satunya adalah “ABC 5 Dasar”. Hal tersebut dilakukan dengan menebak kata tertentu dalam topik tertentu. Selain itu Rinna dapat juga bermain teka teki silang dan Othello.

Riwayat Microsoft Mengembangkan Chatbot Sosial

Perjalanan Microsoft dengan chatbot dimulai pada Mei 2014 dengan Xiaoice di Cina.

Xiaoice merupakan chatbot AI pertama yang memiliki pekerjaan siaran TV di Dragon, salah satu stasiun TV terbesar Cina di Shanghai. Pemirsa stasiun TV tersebut lebih dari 800 juta.

Perusahaan ini pun meraih kesuksesan dengan Xiaoice dan menggunakan teknologi yang sama dengan meluncurkan Rinna di Jepang pada Juli 2015. Selain itu Zo diluncurkan di Amerika Serikat pada 2016.

Kini Rinna telah memiliki percakapan rutin dengan 20{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} populasi di Jepang, sementara Zo telah bercakap-cakap dengan lebih dari 100 ribu orang di Amerika Serikat.

“Line sangat senang berkolaborasi dengan Microsoft dalam memadukan teknologi dan kreativitas dalam cara yang lebih menyenangkan dan merangkul pengguna LINE untuk mengalami dan memanfaatkan keefektivan percakapan harian AI,” ucap Revie Sylviana, Business Development Director LINE.

Hal tersebut sesuai dengan visi LINE yang ingin mendekatkan jarak antara pengguna dengan cepatnya informasi dan konten menarik.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled