Daya Saing
Tiga kompetitor pesaing Bolt Powerphone E1.
Meski rentang jaringannya lebih terbatas, Bolt tetap menjadi alternatif menjanjikan bagi pemburu LTE di lokasi-lokasi yang dicakupnya.
Bolt membundel banyak bonus untuk Powerphone E1. Mulai dari kuota utama 1GB (berlaku selama 30 hari), kuota bonus aktivasi 4GB (setelah aktivasi nomor, dan berlaku selama 30 hari), sampai kuota bonus isi ulang 1 GB tiap kali top up minimal Rp50.000 per bulan selama setahun (berlaku selama 30 hari).
Selain itu ada kuota bonus Bolt Powerphone E1 3GB khusus untuk Facebook, Twitter, Path, WhatsApp, LinkedIn, dan YouTube (berlaku selama 60 hari). Lumayan untuk smartphone harga sejutaan.
Dibanderol sejuta dikurangi seribu, Powerphone E1 berkompetisi ketat dengan Andromax Ec atau Andromax Es yang menggelar LTE di ranah CDMA. Di luar itu, ada Polytron Zap 5 yang sudah dukung LTE; lawas namun masih kompetitif di pasar. Maupun yang belum dukung LTE tapi sudah Android Lollipop seperti trio Android One alias Nexian Journey One, Mito Impact, dan Evercoss One X.
Pendapat Kami:
Harga terjangkau untuk LTE dan Android Lollipop, apalagi kinerjanya lumayan, bolehlah dijadikan pegangan berkomunikasi.
Kelebihan:
Harga terjangkau, Dual SIM, dukung LTE, kamera depan 5MP.
Kekurangan:
Baterai boros.
Sinyal Scoring:
Spesifikasi Bolt Powerphone E1:
Septyarini
