Tak banyak ekspansi yang dilakukan BlackBerry pada seri Classic yang muncul pada Juni 2014 ini. Tetapi kalau Anda sudah bosan dengan seri-seri sepert Q10 atau Q5, bolehlah sediakan waktu sesaat untuk meneruskan artikel ini.
Seri Classic seperti dibuat untuk pengguna loyal BlackBerry yang tak bisa pindah ke lain hati, yang kini –mungkin- sudah masuk kelompok “kaum berusia”. Semua kebiasaan termasuk kebiasaan input ganda (layar sentuh dan ketik manual) terus diakomodasi. Layar diperluas dan ukuran diperbesar. Tetapi cara input lawas seperti pada BB klasik kembali disodorkan. Sebuah tombol navigasi optik lagi-lagi dipasang, jadi mirip seri Curve atau Bold lama. Optical trackpad kita temui terakhir pada seri BB 9720 aka Samoa alias seri terakhir dari pasukan OS BB 7.
So, kalau Anda sudah mulai merasa tombol keypad Q5 atau Q10 terasa susah merespon jemari lantaran terlalu sempit atau font terlihat kecil, segera incar seri ini. Namun Anda musti rela kartu SIM Anda dipotong dari micro jadi nano.
Sudut-sudut bodinya tidak se-curvie Q10, bahkan cenderung bak Q5. Layout tombol keypad pun mempertahankan pola lurus. Tak melengkung mengikuti pola gerakan jemari. Garis-garis antar tombol huruf dipergunakan, seperti Q10.
Komponen lain, termasuk OS-nya sih setali tiga uang dengan BB Q10 (yang bahkan juga sudha bisa di-update ke OS BB 10.3.1). Tetapi BB Q10 harganya sekarang sudah di angka Rp 4,1 jutaan. Sementara seri Classic dengan tambahan ukuran bodi, layar serta tombol trackpad dilego Rp 5,6 juta. Bonus proteksi layar dengan Gorilla Glass mungkin menambah nilai. (*)