Bigo Live Merebak di Lapisan Masyarakat

sinyal.co.id

Banyak khalayak yang salah memanfaatkan fitur yang terdapat dalam aplikasi Bigo Live.

Banyak khalayak yang salah memanfaatkan fitur yang terdapat dalam aplikasi Bigo Live.

Di sejumlah negara  Asia Tenggara belakangan tengah diramaikan oleh sebuah aplikasi video live bernama Bigo Live. Aplikasi model seperti ini sebenarnya bukan baru. Kalau Anda sudah menggunakan Periskop, mustinya tahu.

Bigo Live yang disebut sebagai Live Broadcasting dan dikembangkan oleh developer Singapura, Bigo Technology datang sebagai sebuah media untuk unjuk aksi penggunanya. Berbasis jejaring sosial sehingga viewer-nya adalah para pengguna lain seluruh dunia. Disiapkan agar pengguna bisa menunjukkan bakatnya. Sebut saja bermain musik, menyanyi, main instrumen, memasak, atau bidang lain yang dapat ditunjukkan kepada orang lain.

Kendati begitu, tak sedikit yang menunjukkan kemampuan dengan memberikan tips atau trik. Umpamanya soal make up wajah, layaknya beberapa vlogger. Ada juga dokter yang memberikan konsultasi. Gratis tentu saja.  Ini menarik, sebab Anda tak perlu membuka YouTube. Video-video broadcast ini real time. Anda bisa berinteraksi melalui teks sebagaimana Chat Messenger. Memberi items kepada peraga video jika Anda anggap keren. Seolah memang tengah mengobrol langsung saja dengan si dia.

Bedanya dengan beberapa aplikasi sejenis, Bigo Live memiliki gimmick seru. Pevideo bisa memperoleh diamond jika menurut viewer-nya cool. Semakin banyak diamond yang dikoleksi tentulah semakin populer. Gimmick-nya, diamond itu –kabarnya- dapat ditukarkan dengan uang digital yang bakan dapat dikonversi jadi uang riil. Sebuah kabar bilang ada yang pernah memperoleh kocek sampai jutaan sehari.

Persoalan kemudian muncul belakangan. Apa yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki bakat, tetapi punya mimpi dan semangat dapat uang?

Selagi punya modal fisik, maka faktor inilah yang kemudian diobjekkan. Caranya? Kalau ia hanya bisa berjoget di depan kamera smartphone, ya itu saja sudah cukup. Cukup untuk mengundang ratusan bahkan ribuan penonton pasang mata di depan layar smartphone-nya. Situasi berubah jadi tak senonoh, ketika para broadcaster menghalalkan segala cara dengan mengundang birahi. Tidak perempuan, pun lelaki.

Semakin tinggi kiriman items, semakin pula ia memancing demi perolehan items. Anda bisa menebak, dari yang semula inginnya pentas bakat malah berubah jadi pentas syur.

Apa boleh buat, meskipun Bigo Technology telah memberikan alert lewat teks agar tidak digunakan untuk hal berbau seksualitas, namun faktanya sulit membuat batasan atas definisi seksualitas itu sendiri. Kecuali terlihat telak, maka pengelola aplikasi akan mem-banned. Sayang lagi, pembuat aplikasi tak menyertakan sistem blokir baik untuk pemilik ID (atau nomor seluler) maupun blokir buat aplikasi perekam video.

Akibatnya, video broadcast dapat direkam lalu disebarkan. Maka, aplikasi seperti sebuah mata uang. Dan, kita melihat lebih banyak mudaratnya kali ini, ketimbang manfaat.

Andra

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled