WWW.SINYALMAGZ.COM – Anak-anak SMP 1 dan SMA 1 Alasa di Desa Ombolasa Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara bergembira ria. Kini sekolahnya tak lagi jauh dari internet. Lintasarta dan BAKTI Kominfo menyediakan akses internet di sana.
Harap maklum desa ini ke pusat Kota Gunung Sitoli berjarak sekitar 40 km. Ini tentu jadi hambatan mendapatkan jaringan telekomunikasi memadai. Namun desa itu telah berubah. Para guru sekolah itu merasakan beda dulu dan sekarang.
Dulu sangat terbatas mendapatkan materi pembelajaran. Lewat buku tak cukup lagi. Kalau mencari hal baru kerap mengalami hambatan. Mereka membutuhkan internet. Sekolah ini kini ber-Wifi. Para siswa begitu pula, mereka mengaku sudah lebih mudah mencari bahan-bahan belajar. Bahkan dapat berinteraksi melalui Facebook atau YouTube.
Namun tahukah Anda bahwa menyediakan jaringan telekomunikasi di daerah-daerah terpencil di Indonesia sungguh bukan perkara mudah. Bahkan mungkin Amerika lebih mudah merentang jaringan dibandingkan Indonesia yang secara geografis merupakan negara archipelago.
Ginandjar, Direktur Marketing and Solution Lintasarta, memetakkan tantangan infrastruktur digital nasional. Menurutnya ada empat hal, antara lain soal sarana pendukung seperti ketersediaan listrik, BBM maupun jalan raya. “Pernah kami harus menggunakan kerbau untuk mengangkut peralatan,” kisahnya.
Berikutnya, adalah perlu dukungan industri. Industri perlu terlibat dalam hal ini, mereka menjadi penyokong utama. Selain itu juga dukungan dari akademisi di mana kini hampir di setiap provinsi telah memiliki pusat-puat pendidikan tinggi. Akademisi merupakan agen pembaharuan dalam proses tersebut.
Hal terakhir adalah peran pemerintah dalam membuat strategi dan mengaplikasikan infrastruktur berskala nasional. Salah satu peran itu diemban oleh BAKTI Kominfo (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), khususnya untuk menjamah daerah-daerah semacam kecamatan Alasa tadi.
Fadhilah Mathar, Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kominfo menukas, bahwa BAKTI Kominfo tengah berjibaku mewujudkan infrastruktur untuk mewujudkan Indonesia yang berdigital. Hal ini, menurutnya merupakan wujud dari langkah percepatan transformasi digital yang digagas Presiden Jokowi.
Dalam paparannya di Forum Media Sila BAKTI Kominfo, Selasa (27 April) ia melengkapi dengan kesiapan BAKTI Kominfo lewat kerangka kerja digitalisasi. Untuk mencapai misi di atas setidaknya dibutuhkan lima layer kerangka kerja. Penyediaan infrastruktur hanyalah salah satu dari liam kerangka tersebut.
Lewat kerangka kerja yang terukur itu, kini telah dicapai hasil signifikan. Dari total 83.218 desa atau kelurahan di Indonesia tinggal 12.548 yang belum mendapatkan akses berkualitas 4G. BAKTI Kominfo sendiri memastikan standar 4G untuk seluruh kawasan yang menjadi targetnya.
Kemudian, dari jumlah tadi, yang masuk daerah 3T tercatat ada 9.113 desa atau kelurahan yang kawasannya belum 4G. Proyek terus dikejar. Berbagai kemitraan seperti antara BAKTI Kominfo dengan Lintasarta misalnya untuk Palapa Ring area 3 yakni di Papua dilakukan.
Pekerjaan belum selesai, meski ditargetkan pada 2022 rampung semua rentangan jaringan di daerah 3T. Dari 9.113 desa tadi, sebanyak 1.096 sudah on-going 4G, lalu 113 tengah di-upgrade ke 4G, sisanya sebanyak 7.904 dalam proses.
Dari seluruh pekerjaan ini, gambaran apa yang akan terjadi ke depan?
Tentu saja soal pemerataan agar tak ada kesenjangan teknologi. Jika telah merata tak sulit menggerakkan berbagai bidang kehidupan. Ginandjar menyebutkan bahwa terbuka enam bidang strategis di 20 kawasan di Indonesia. Bidang tesebut antara lain pertanian, pariwisata, logistik, maritim, pendidikan dan kesehatan. Keenam bidang ini sudah beranjak menjadi platform digital.
Dan bukankah negeri kita memang memiliki segala kekayaan pada beberapa bidang tersebut?
Ibarat pendakian, BAKTI Kominfo adalah pioner, membuka jalan agar kelak semua orang mendapatkan manfaat. “Mari kita manfaatkan teknologi seluler untuk meningkatkan peradaban,” ajak Fadhilah.
Indonesia Emas tampaknya hanya akan terwujud bila transformasi digital negeri ini sudah dalam kenyataan. Hari ini sedang dibangun oleh BAKTI Kominfo bersama para koleganya. Hari depan seluruh rakyat Indonesia merasakan kehidupan yang didukung teknologi digital.(*)
[…] BACA JUGA: BAKTI Kominfo Merentang Jaringan, Mentransformasi Digital […]