SINYALMAGZ.com – Kinerja keuangan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) tergolong menurun akibat masalah kerugian kurs. Emiten ini terancam kesulitan mencapai kinerja yang optimal di masa mendatang selama masalah tersebut tak terselesaikan.
Pendapatan emiten sektor telekomunikasi ini turun tipis 0,1% (YoY) pada kuartal III 2018 lalu menjadi Rp 16,90 triliun.
Masih di kuartal III 2018, XL juga mengalami rugi bersih sebesar Rp 144,81 miliar. Padahal di periode yang sama tahun 2017, emiten ini masih mencetak laba bersih sebesar Rp 238,06 miliar.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Gani, mengkonfirmasi penurunan kinerja XL Axiata tak lepas dari adanya beban kerugian kurs sekaligus beban keuangan yang cukup tinggi.
Tercatat, dalam 9 bulan pertama tahun 2018 lalu, XL Axiata menderita rugi selisih kurs sebesar Rp 445,20 miliar. Di saat yang sama, beban keuangan perusahaan mencapai Rp 1,24 triliun.
Faktor ini membuat XL Axiata mengalami kerugian dan pertumbuhan pendapatannya terhambat.
Gani juga menyebutkan, tingginya utang menjadi penyebab kerugian kurs yang dialami oleh XL Axiata.
Sementara itu, analis Indo Premier Sekuritas, Paula Ruth, menjelaska bahwa, sebenarnya XL Axiata sudah melakukan efisiensi biaya, terutama biaya pemasaran, guna menekan penurunan kinerja yang lebih dalam.
Efisiensi ini berpengaruh pada marjin pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA milik XL Axiata, khusus di kuartal III 2018 yang naik menjadi 37,2%.
Adapun pada kuartal II 2018 lalu, marjin EBITDA perusahaan tercatat sebesar 36,1%.
Peningkatan marjin tersebut membuat nilai EBITDA EXCL di kuartal III 2018 naik 8,8% (QoQ) menjadi Rp 2,17 triliun.
Namun angka tersebut tetap belum bisa menyamai jumlah EBITDA di kuartal III tahun 2018 lalu sebesar Rp 2,28 triliun.
“Kami masih memperkirakan marjin EBITDA EXCL di periode 2018 — 2020 akan sedikit meningkat dari 37% menjadi 38%.”, ujarnya dalam riset.
Terkait dengan beban kerugian kurs, Paula menilai hal tersebut sulit diatasi oleh XL dalam waktu dekat. Namun, resiko tersebut sebenarnya bisa berkurang jika pergerakan nilai tukar rupiah tetap stabil, dan maksimal berada di kisaranxl axiata Rp 14.600 per Dollar.