SINYALMAGZ.com – Keberadaan feature phone atau ponsel dasar hingga sekarang ini memang masih banyak diminati masyarakat. Bahkan keberadaannya diprediksi akan semakin sulit dihilangkan.
Hal ini membuktikan bahwa pangsa pasar untuk feature phone akan tetap ada, dan tingkat penjualannya masih tergolong besar hingga saat ini.
Dilansir dari laman Telecomlead, Minggu (23/9/2018), bahwa sepanjang tahun 2016 silam, pengapalan produk feature phone tercatat hingga 396 juta unit. Paling besar disumbang oleh Samsung dengan 52 juta unit, kemudian Nokia dengan 35 juta unit.
Nokia memang diketahui masih produktif merakit feature phone. Bahkan sejak Desember 2016, HMD Global secara resmi telah menangani bisnis hardware Nokia, dan sudah merilis beberapa model ponsel murah seperti Nokia 150.
Masih menurut sumber yang sama, di bawah komando Microsoft dan HMD Global, Nokia telah mengapalkan lebih dari 35 juta dengan marketshare 8,9% selama tahun 2017.
Nokia juga masih tetap menjaga eksistensi di segmen ini, meski jatuh dari volume pengapalan sebesar 90 juta unit di tahun 2015.
Di pertengahan tahun 2017 lalu, HMD Global kembali menelurkan Nokia 3310 Reborn, di mana ponsel ini begitu populer di masanya.
Desainnya memang tampil lebih fresh dengan varian warna mencolok. Namun, jika bicara soal kemampuan, Nokia 3310 versi terbaru ini tentu hanya bisa digunakan untuk SMS dan telepon saja.
Tentu hal tersebut adalah wajar, mengingat biasanya pengguna feature phone adalah mereka yang termasuk dalam kategori pengguna pemula atau masyarakat berpenghasilan rendah. Di mana mereka hanya membutuhkan perangkat komunikasi dasar, seperti untuk keperluan bertelepon atau SMS.
Mereka juga memiliki alasan kuat untuk memiliki feature phone seperti Nokia 3310 Reborn. Selain harganya yang ditawarkan jauh lebih murah, juga awet dan tidak cepat rusak.
Selain itu, pengguna feature phone biasanya adalah mereka yang menginginkan ponsel dengan baterai yang lebih tahan lama ketimbang smartphone.
Peredarannya pun terbatas hanya merambah pasar-pasar di negara berkembang saja, seperti Asia Tenggara dan Afrika.