Harga: sekitar Rp 1,8 Jutaan
Rekomendasi: Biasa Saja
Jika Asus menantang Android One dengan Zenfone. Sony menggunakan Xperia E4. Nah, Acer yang seperti kebingungan. Sebagai brand papan tengah, seri-seri seperti Acer dan Asus paling gampang digoyang. Sedikit saja gebrakan ponsel kelas menengah dari brand lain bisa melemahkan nama mereka.
Maret tempo hari, Acer merilis Liquid Z520 secara global dan produknya sudah bisa ditemui di pasar lokal. Mengenai nama Acer mustinya punya satu atau dua pasukan yang bisa melawan agresi produk Android One. Benar kah seri ini bisa jadi harapan Acer?
BODI + DESAIN
Memilih layar berukuran diagonal 5 inci TFT Touchscreen adalah sedikit pembeda dibandingkan pasukan Android One. Menampilkan tiga tombol lunak di bawah layar dengan ikon yang berbeda dari smartphone Android umumnya. Ini bisa jadi sedikit faktor khas.
Garis setebal 2 mm mengapit seluruh bagian samping. Dibuat bertekstur agar terasa “mengigit” kulit agar lebih memiliki daya “cengkeram” layaknya sebuah ban radial. Tombol kontrol volume dan power tidak dibuat senada dengan line ini.
Punggungnya juga bertesktur halus, bak sebuah wallpaper rumah. Punya gaya sendiri, dan menonjolkan nama Acer serta kekuatan audio engine DTS Studio Sound.
Selain sebuah kamera yang ditemani LED flash, menempel pula di belakang speaker audio. Untuk mengorganisir port pada satu tempat, rongga microUSB dan audio 3,5 mm disatukan di bagian atas. Sedangkan seluruh slot (dua SIM card dan satu microSD) berada di dalam. Seri ini bukan jenis unibody.
MENU + INTERFACE
Acer tak tinggal diam menyiapkan user interface sendiri. Anda bisa menikmati wallpaper pada homescreen dan lock screen dengan berbagai pilihan. Sebanyak delapan desain ditawarkan. Semuanya bernuansa biru dan faktor air (liquid) begitu menonjol pada delapan opsi tersebut.
Sementara ada lima homescreen yang satu sama lain dapat digeser. Untuk melengkapi hal itu tepat di atas tombol lunak ada empat menu yang mengapit tombol Menu (warna hijau). Keempat menu ini dapat dikustom oleh pengguna. Anda tinggal mentap dan menggeser ke atas lalu. Kalau tak suka, empat menu ini bisa Anda kosongi.
Poin plus lainnya, pengguna tambah dimanjakan oleh kustomisasi pengelompokkan menu yang sangat mudah digunakan. Kemudian tambahkan titel sesuka hati . Bahkan Anda bisa menjejalkan satu menu dalam satu homescreen.
Acer sendiri menawarkan BYOC (Build Your Own Cloud). Cukup lakukan registrasi gratis untuk mendapatkan layanan ini. Kemudian, Anda akan memperoleh menu antara lain Acer Portal, abDocs, abFiles, abMusic, abPhoto, abVideo, Live Screen, QuickGuide, System Doctor, Acer SnapNote, dll. Secara umum, selain menawarkan cloud storage, menu ini juga memberi layanan cek “kesehatan” perangkat.
Begitu halnya dengan menu-menu milik Google yang telah terorganisir jadi satu di folder Google. Tetapi kalau Anda lebih suka semua menu dan fitur tersebar bebas, pindahkan saja ke tampilan alfabetikal.
Menu Quick Mode mengajak Anda untuk memilih setingan menu utama. Tiga opsinya sangat cocok bagi pengguna yang ingin tampilan biasa seperti ponsel fitur. Untuk kaum berusia yang lelah mata, satu dari tiga opsi ini dapat digunakan.
KINERJA
Performa Liquid Z520 (produk yang kami uji masih OS KitKat), tergolong biasa, menghasilkan rappor di atas Android One. Berbekal RAM 1 GB dan chipset pasokan Qualcomm, Snapdragon 400 yang memiliki kecepatan komputasi 1,2 GHz quad core faktanya memperlihatkan hasil yang standar.
Angka di atas setara dengan produk Evercoss Elevate Y Power dengan kamera 13 MP dan 5 MP yang kami uji di nomor lalu. Namun masih di bawah Asus Zenfone 5.
Untuk produk sekelas ini, memori ROM 8 GB sudah cukup. Toh masih ada cadangan dari microSd yang dapat menalan file sampai 32 GB.
Sementara baterainya berkapasitas 2.000 mAH. Tidak tersedia opsi penghemat maupun isi ulang cepat. Oleh karena itu satu-satunya cara ketika baterai mulai lemah, Anda harus kerap mematikan aksi-aksi aplikasi yang tidak perlu.
MULTIMEDIA
Audio adalah fitur yang ingin dijadikan spesial menu seri ini. Penggunaan engine DTS Sound Studio buktinya. Tetapi tanpa dukungan speaker yang kompatibel, semburan sinyal audio hanya akan sia-sia. Dentuman gahar audio tak terasa. DTS sendiri berbeda dengan Dolby engine yang lebih menawan. Bahkan setelan audio DTS seperti ala kadarnya.
Pada kamera, Liquid Z520 menampilkan interface yang sedikit berbeda dan harus diakui cukup menarik. Tidak tampil apa adanya. Tersedia menu HDR, panorama, setelan efek, dll. Semuanya ditampilkan lebih khas dan mudah digunakan. Bahkan masih ditambah pilihan capture gambar melalui perintah suara. Juga Best Shot, fitur capture untuk obyek bergerak cepat dan memilihkan satu foto terbaik secara otomatis.
Kendati menggunakan resolusi 8 MP, namun hasil foto (termasuk HD) tak memberikan hasil yang prima. Malah foto HD dengan foto normal terlihat tidak ada bedanya. Acer juga tidak mengembangkan satu atau dua fitur foto agar jadi daya tarik seperti halnya Asus dengan PixelMaster-nya. Pemakaian kamera depan (2 MP) tampak benar disiapkan untuk yang haus selfie. Lihat saja pengaturan mode Beautiful.
Beberapa menu dari pihak ketiga disiapkan di sini. Sebut saja Bee Talk, game Real Footbaal, Booking.com, dll. Sebuah hal yang perlu diapresiasi.
VALUE FOR MONEY
Dibandingkan dengan Acer Liquid E700, saudaranya sendiri, yang juga memiliki spek serupa, seri ini memang lebih terjangkau. Liquid Z520 seperti ingin berhadapan langsung dengan Asus Zenfone 5. Walaupun produk Asus yang paling laku ini memiliki spek terutama chipset yang lebih baik.
Sementara itu kalau mau bersanding dengan produk global lain seperti LG katakan lah seri LG Bello Dual, harus diakui seri ini lebih unggul dari segi harga. Tetapi memang sulit jika meletakkannya sejajar produk Android One yang juga diam-diam menggerus seri-seri di kelas Liquid Z520.
Value yang ditawarkan oleh Acer juga tidak terlalu jadi faktor yang sangat kuat menjerat konsumen untuk tidak perlu mikir dua kali. (*)