Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) telah menjadi salah satu ajang kompetisi teknologi ternama di Indonesia. Memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-10, IWIC berinovasi sehingga ajang kompetisi ini semakin seru dan diminati. Tak hanya menargetkan generasi muda seluruh Indonesia, kin iIWIC ke-10 juga diperkenalkan secara global.
Setelah diluncurkan secara resmi di Jakarta dalam acara yang dihadiri Mentri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, IWIC 10 memulai rangkaian acaranya dengan melakukan roadshow ke kampus-kampus. Acara roadshow pertama digelar di propinsi paling Barat di Indonesia, yaitu Aceh pada 4 mei 2016. Roadshow pertama ini bekerjasama dengan salah satu kampus ternama di Aceh, Politeknik Aceh. Apa alasannya? Ternyata dalam ajang IWIC periode sebelumnya, ada banyak ide dan aplikasi yang berasal dari kampus ini.
Antusiasme Kampus dan Komunitas
Pukul 11.30, saat pendaftaran peserta dibuka oleh panitia dari Politeknik Aceh, antusiasme peserta terhadap roadshow IWIC 10 ini begitu tinggi. Ini terlihat dari antrian peserta acara yang memenuhi meja pendaftaran. Agar lebih meriah, panitia menyediakan berbagai properti foto bagi para peserta. Tujuannya agar peserta bisa berkreasi dengan berbagai gaya untuk lomba foto wefie (foto selfie yang dilakukan oleh beberapa orang), selama acara roadshow IWIC 10 di Politeknik Aceh berlangsung.
Peserta pada roadshow pertama IWIC 10 di Politeknik Aceh ini dari berbagai institusi di Banda Aceh. Ada UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala, STMIK Banda Aceh, dan STT BCI. Selain itu, hadir pula sebagai peserta dari berbagai komunitas IT di Banda Aceh, seperti Komunitas IDN Share, ILoveAceh, JobsTeamProject, Street Cyber, juga Kode Aceh. Komunitas disabilitas Banda Aceh tidak mau ketinggalan mengikuti acara ini. Mereka mengirimkan perwakilan sebanyak 5 orang. Acara roadshow pertama IWIC ke-10 dimulai tepat pukul 13.30 dengan penampilan Tarian Ranup Lampuan, sebagai unjuk kebolehan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Tari Politeknik Aceh. Tarian ini lazim dilakukan sebagai pembuka acara untuk memuliakan jamee (tamu).
Direktur Politeknik Aceh, Ir. Zainal Hanafi dalam sambutannya mengatakan, “Acara IWIC ke-10 ini diharapkan dapat memberikan manfaat bukan saja bagi rakyat Aceh, tapi juga bangsa Indonesia”. Sementara itu Head of Region Sumatera Indosat Ooredoo, Suwandi Tjia mengatakan bahwa saat ini Indosat Ooredoo ingin menjadi perusahaan terdepan, dengan menghadirkan berbagai inovasi digital. Salah satunya dengan menggelar acara kompetisi aplikasi mobile seperti IWIC ini, agar masyarakat makin mengenal kecanggihan teknologi dan mendapatkan manfaatnya.
Talkshow dan presentasi
Acara semakin meriah dengan tampilnya tiga pembicara utama dalam acara roadshow IWIC 10 di Politeknik Aceh ini. Mereka adalah dari para praktisi aplikasi mobile, yaitu Melieyana (Founder Gogonesia), Ibnu Sina Wardy (Dicoding Elite Developer), dan Handoko Dyan Aditya (Pemenang IWIC 7). Selain ketiga pembicara, Diah Kusuma Dewi dari Departemen CSR Indosat Ooredoo juga hadir memberikan presentasi mengenai pentingnya acara IWIC ini.
Dalam setiap roadshow, IWIC juga mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bagi para peserta. Peserta roadshow IWIC 10 Politeknik Aceh membentuk tim, terdiri dari tiga orang untuk submit proposal ide dan aplikasi yang dimiliki. Peserta dengan ide dan aplikasi yang terbaik dan tercepat submit di website iwic.indosatooredoo.com, berhak mempresentasikan proposal ide dan aplikasinya di panggung. Terpilih sebagai pemenang kategori the best apps adalah Muhammad Alfi dari Politeknik Aceh, sementara kategori the best idea diraih oleh Hadidinata juga dari Politeknik Aceh. Kedua pemenang tersebut berhak mendapatkan hadiah masing-masing smartphone 4G dari Indosat Ooredoo. Nah, seru bukan acaranya? Sampai jumpa di roadshow Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest 10 selanjutnya. Let’s #ChangeTheWorld!