Program “Sisternet Goes To Campus” digelar XL Axiata di Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, bertema “Memberdayakan Generasi Pemimpin Perempuan Masa Depan”. Lewat Sisternet, operator itu mengajak lebih dari 1.500 mahasiswi membuka wawasan, bersama-sama membahas sejumlah isu perempuan, serta menemukan solusinya.
Kegiatan-kegiatan Sisternet di antaranya talkshow, bazar UMKM Perempuan Unand, dan gim. Acara dibuka Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir, Kadisdik Kota Padang, Yopi Krislova, bersama Rektor Universitas Andalas Padang, Efa Yonnedi, di auditorium Unand, Senin (9/9).
XL Axiata komit terus berpartisipasi aktif membantu pemerintah meningkatkan pemberdayaan perempuan mewujudkan keterwakilan perempuan di level pengambilan keputusan, di sektor swasta maupun publik. Sedang terjadi peningkatan keterwakilan perempuan pada level pengambil keputusan di semua sektor, namun belum cukup memberdayakan perempuan sendiri. “Kami memerlukan indikator, perencanaan, hingga aktivitas terukur yang bisa mendorong percepatan keberhasilan pemberdayaan perempuan,” kata Marwan O Baasir.
Program Sisternet Goes To Campus wujud komitmen bersama memperluas literasi digital di kalangan anak muda dan perempuan Indonesia. Para mahasiswi diharapkan dapat lebih siap bersaing di dunia kerja yang akan semakin mengandalkan teknologi dalam kesehariannya, katanya.
Saat itu diluncurkan program “Female Future Leader” untuk menyediakan wawasan dan strategi untuk membangun kepemimpinan perempuan, menginspirasi mahasiswi mengejar dan mengembangkan potensi kepemimpinan mereka. Juga menciptakan platform networking dan mahasiswi Unand didorong mendaftar program pelatihan kepemimpinan gratis dari Sisternet ini. Dalam upaya mengembangkan female future leader ini terbuka kesempatan go-to-market untuk UMKM perempuan lokal Padang.
Female future leader adalah program CSR Sisternet dari XL Axiata. Program ini untuk menciptakan ekosistem digital, memberdayakan perempuan dengan pelatihan, mentoring, dan dukungan jaringan yang diperlukan untuk jadi pemimpin masa depan.
Demi masa depan
Mereka akan berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, peningkatan kepercayaan diri, dan pembukaan akses terhadap kesempatan-kesempatan strategis di berbagai sektor. Lewat Sisternet Goes To Campuss berkolaborasi dengan Unand, bisa jadi satu langkah memberdayakan perempuan muda Indonesia untuk belajar dan membangun kualitas menjadi pemimpin di masa depan.
Program ini mengembangkan jiwa kepemimpinan, meningkatkan keterampilan profesional, memotivasi, hingga membangun jaringan profesional. Para peserta akan dibekali pelatihan dan workshop, mentoring, hingga praktik secara langsung.
Di Unand, kompetensi perempuan semakin meningkat, empat dekan di antaranya perempuan, direktur pasca sarjana juga perempuan, dan wakil-wakil dekan juga banyak perempuan. “Ini menunjukkan kompetensi perempuan di Unand tidak kalah,” ujar Rektor Unand Padang, Efa Yonnedi.
Ia berharap kolaborasi ini tidak hanya memajukan pendidikan tinggi, tetapi juga memajukan perekonomian dan kesejahteraan perempuan Indonesia.
Dalam kegiatan ini, narasumber Harneli Mahyeldi berbagi strategi yang dapat diterapkan mahasiswi mengatasi stereotip atau hambatan gender dalam karir mereka. Keterampilan atau kualifikasi apa yang sangat penting dimiliki perempuan yang ingin memulai usaha atau menjadi pemimpin di masa depan. Dan bagaimana pemerintah setempat mendukung pengembangan keterampilan, kepemimpinan, dan memberdayakan mahasiswi untuk mencapai mimpi mereka.
Laporan McKinsey & Company tahun 2020 menyebutkan, perusahaan dengan keragaman gender yang tinggi di jajaran manajemennya memiliki peluang 25% lebih besar untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dibandingkan dengan perusahaan yang kurang beragam. Sedangkan menurut World Economic Forum tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-101 dari 156 negara dalam hal kesetaraan gender, menyoroti masih adanya kesenjangan yang perlu diatasi. (*/hw)
