WWW.SINYALMAGZ.COM – Tren migrasi dari prabayar ke pascabayar tampaknya tengah berlangsung di kalangan pelanggan anak muda yang juga milenial. Kabarnya terjadi peningkatan, belum terlalu signifikan tetapi bertumbuh terus.
Alasan paling mendasar dari perpindahan tersebut dari berbagai survei umumnya karena dua hal. Pertama, para pelanggan tersebut sudah mulai males harus melakukan top up secara reguler, yang kadang mereka sendiri tidak “ngeh” kalau paket datanya sudah habis.
Meskipun seluruh operator telah memberikan kemudahan top up, termausk lewat pembelian online, namun dianggap mengganggu kenyamanan ketika mereka sedang menikmati berbagai layanan internet. Apa lagi jika paket yang pelanggan beli sebenarnya saban bulan sama. Maka, top up tiap bulan memang menjadi kurang nyaman.
Alasan kedua, karena ternyata lebih banyak benefit yang disediakan di pascabayar alias postpaid. Hal tersebut juga terjadi di seluruh operator. Termasuk tarifnya pun sebenarnya jika dihitung menjadi lebih terjangkau.
Seringkali menu atau fitur yang ditawarkan berbeda dengan paket prabayar, meskipun harganya sama. Paket pascabayar lebih banyak pilihan dan kadang eksklusif.
Karenanya tidak heran jika tiap operator seluler kemudian membuat paket menarik di segmen pascabayar. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) malah menggagas sebuah tawaran di mana pelanggan postpaid bisa memilih paket bulanan. Artinya pelanggan IOH ditawari paket beberapa pilihan sesuai dengan anggaran pengeluaran bulanannya. Tidak single tarif, ala operator biasanya.
Adalah Prime, paket pascabayar yang tersebut. Setidaknya terdapat tiga pilihan berlangganan bulanan. Mulai Rp 70 ribu (Prime 70), Rp 100 ribu (Prima 100) dan Rp 150 ribu (Prima 150). Masing-masing opsi ini berbeda pada kuota data bulanannya. Mulai dari 15 GB, lantas 50 GB dan 100 GB.
Sesuai kebutuhan
Paket ini tidak asal hadir. Melainkan muncul berdasarkan kebutuhan akan paket data rata-rata bulanan konsumen Indonesia. Menurut OpenSignal, pada 2021 kebutuhan data per pengguna di Indonesia sudah mencapai 14,4 GB per bulan. Naik cukup signifikan dibanding 2020 yang masih 11,8 GB per bulan.
Kebutuhannya tentulah beragam. Mulai dari akses media sosial, streaming video, game online/mobile, hingga chat messanger.
Sementara itu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam survei Profil Internet Indonesia 2022 menemukan angka rata-rata pengeluaran internet pelanggan Indonesia. Paling dominan alias sebesar 46,8% mengeluarkan kocek antara Rp 50.001,- hingga Rp 100.000,-
Bahkan studi APJII paling anyar ini pun menemukan, justru mereka yang memiliki pendapatan antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta (sesuai UMR tertinggi di Indonesia) sebanyak 78% mengeluarkan biaya antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu tersebut.
Dua paket Prime (Prima 70 dan Prime 100) sangat sesuai dengan data temuan OpenSignal dan APJII tersebut. Paket berlanganan bulanan juga semakin menjadi pilihan, sesuai laporan APJII sebanyak 73,77% pelanggan mobile membeli paket secara bulanan.
Harga paling terjangkau
Prime yang untuk paket 100 dan 150 dapat bonus menonton pertandingan Piala Dunia 2022 di Vidio bersaing tarif dengan paket pascabayar operator lain. Untuk sekadar membandingkan, Telkomsel dan XL Axiata juga menawarkan paket sejenis dengan memberikan kuota data.
Telkomsel Halo+, produk pascabayar operator dengan 170 juta lebih pelanggan ini menawarkan bahkan sampai 10 pilihan. Mulai Rp 100 ribu hingga Rp 550 ribu untuk bulanan. Paket paling murah yaitu Rp 100 ribu memperoleh kuota data 13 GB. Di atasnya ada paket Rp 120 ribu dengan kuota data per bulan 17 GB.
XL Axiata yang punya produk Prioritas seperti Prime, menawarkan tiga pilihan. Antara lain Silver, Gold dan Platinum. Yang termurah yaitu Silver memasang tarif Rp 85 ribu per bulan dengan jatah kuota 20 GB. XL Axiata menawarkan kuota data unlimited di Gold dan Platinum, tetapi harus ditebus dengan biaya termurah Rp 125 ribu.
Jika kembali kepada temuan OpenSignal yang rata-rata orang Indonesia memerlukan 14,4 GB saja perbulan, mestinya pengeluaran Rp 85 ribu sudah cukup.
Dalam hal ini, Prime menawarkan opsi yang lebih sesuai ukuran kantung konsumen Indonesia.
Keberuntungan MOCN
Prime hadir di saat kolaborasi antara Indosat Ooredoo dengan Tri Hutchison Indonesia. Menurut Kamilov Sagala, SH, MH, Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi, merger operator dapat mengoptimalkan frekuensi yang tersedia saat ini. Serta memungkinkan makin luasnya cakupan jaringan.
Praktis IOH memiliki lebih dari 43 ribu sites yang merupakan hasil kolaborasi. Terbanyak kedua setelah Telkomsel. Proses integrasi jaringan yang digunakan pun memakai teknologi MOCN (multi operator core network) yang lebih cocok diaplikasikan antara jaringan Indosat Ooredoo dan Tri. Juga lebih tepat dipraktekkan di Indonesia yang membutuhkan perluasan jaringan.
Jika tidak terjadi merger, sulit melakukan MOCN yang dari segi biaya (baik operasional maupun capital) juga jauh lebih dapat ditekan. Kini, pelanggan Tri dan IM3, termasuk Prime memperoleh manfaat akses jaringan yang lebih luas, yang sebelumnya sulit terjadi.
Maka tidak heran jika salah satu benefit Prime adalah free call dari Tri ke IM3 dan sebaliknya. Bahkan sampai 5.000 menit (atau kira-kira 3,5 hari Anda telefoni tanpa henti) lamanya.
BACA JUGA: 6 Hal Penting Prime IM3 Ooredoo Propaid
Belum lagi, jika ternyata benar bahwa pemakaian perbulan sekitar 14 GB data, maka sisanya yang 1 GB (jika berlangganan Prime 70) akan diakumulasikan di bulan berikutnya. Inilah fitur data rollover yang diterapkan di Prime. Fair dan tak mengambil hak konsumen.
Potensi Prime meraih pelanggan baru menjadi lebih terbuka. Kamilov mencermati ada dua keuntungan yang diperoleh pelanggan, antara lain;
- Pelanggan mudah mendapatkan layanan di suatu daerah. Daerah yang dulu tidak terjangkau oleh operator pilihannya kini mereka dapat memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh operator hasil kolaborasi. Hal ini juga dapat membuka peluang memperoleh pelanggan baru.
- Pelanggan mendapatkan pilihan tarif terbaik dan terjangkau, di mana muncul berbagai varian tarif.
Prime datang sebagai produk pascabayar tetapi menawarkan paket a la prabayar. (andra nuryadi)