SINYAL.co.id – Kabar menyeruak dari salah satu distributor yang juga empunya brand lokal, bahwa Yotaphone segera merangsek ke pasar Indonesia. Yang masuk adalah Yotaphone 2, atau generasi kedua produk yang dirilis oleh perusahaan telko Rusia yang bermarkas di St Petersburg.
SINYAL sudah mengujinya, dan silakan tunggu review-nya di SINYAL edisi 242 (terbit 29 Januari).
Seri ini punya beberapa keistimewaan, antara lain;
#1. Menggunakan 2 layar.
Layar depan dan belakang yang berbeda. Layar depan berwarna dengan ukuran 5 inci. Sedangkan layar belakang greyscale (gampangnya hitam-putih) yang always on display alias selalu nyala. Serunya, menu yang tampil di layar depan bisa Anda switch (pindah) ke layar belakang, namun dengan tampilan hitam-putih. Sehingga pemakaian layar belakang bisa optimal tak hanya menampilkan informasi waktu, cuaca dan suhu atau hal-hal sederhana lainnya.
Tampilan layar depan
#2. Sudah Lollipop.
Pada awalnya ketika dirilis pada Februari 2014, Yotaphone 2 masih menggunakan OS Android KitKat. Namun untuk yang dijual di Indonesia telah memakai OS Lollipop (v5.0). Dengan begitu Anda tak perlu up grade. Tetapi Yotaphone belum menginformasikan pengembangan ke OS Marshmallow.
Tampilan layar belakang
#3. Aplikasi Yota
Selain tersedia aplikasi da fitur yang disediakan oleh Google, Yotaphone 2 juga menawarkan berbagai aplikasi eksklusif. Beberapa di antaranya YotaFit yang membantu membuat program gerak badan, YotaSports sebagai aplikasi pemberi informasi hasil akhir pertandingan sepakbola dunia, YotaSelfie membantu penyuka selfie melakukan pemotretan dengan memakai kamera utama, dan beberapa aplikasi Yota lainnya.
#4. Multi Panorama
Dengan mode Panorama, Anda akan diajak untuk mengoptimalkan berbagai cara memotret panorama. Bahwa panorama tidak selalu dilakukan dengan cara horisontal seperti kebanyakan ponsel. Tetapi juga dapat dilakukan dengan cara vertikal, full view di mana foto akan tampil lebih utuh ke seluruh bagian. Menu memotretnya pun berbeda, tidak memakai slide seperti biasanya, melainkan menggunakan acuan bulatan. Dengan begitu lebih mudah digunakan.
