WWW.SINYALMAGZ.COM – Apa yang dilakukan operator untuk meningkatkan kualitas jarinagn dan meluaskan jaringan tampaknya bsia meniru yang digelar oleh XL Axiata. Operator satu ini menambah fiberisasi jaringan untuk menyambut teknologi 5G. XL Axiata menargetkan, pada akhir 2019, fiberisasi bisa mencapai 50 persen dari total jaringan yang telah tersedia.
Group Head Technology Strategy and Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, persentase tersebut setara dengan fiberisasi pada 12.000-13.000 base transceiver station (BTS). Tak berhenti sampai di situ, hingga akhir 2020, XL Axiata menargetkan fiberisasi bisa mencapai 60-70 persen jaringannya.
Menurut Darmayusa, sejauh ini, fiberisasi diprioritaskan pada kota-kota dengan tingkat penggunaan layanan data yang sangat tinggi, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan kota atau kabupaten besar lainnya.
“Dari 30 persen itu, sebanyak 25 persen ada di daerah Jawa dan 5 persen di luar Jawa,” jelasnya. Pada sisa tahun ini, XL Axiata akan menambah fiberisasi jaringannya ke kota-kota provinsi dan kabupaten yang ada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, seperti Banda Aceh, Padang, dan Bukittinggi.
Jika dihitung secara panjang, fiberisasi yang mencapai 30 persen ini setara dengan 27.000 kilometer kabel fiber optic . “Dikali tiga aja dari jumlah BTS-nya. Panjang tersebut hanya tambahan. Kami juga punya fiber optic berupa backbone yang mencapai 45.000 kilometer di seluruh Indonesia,” jelas Darmayusa lagi.
Untuk menjalankan fiberisasi ini, XL Axiata bekerja sama dengan perusahaan penyedia fiber optic seperti iForte, Moratelindo, dan lain-lain. “Kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan provider menara seperti Mitratel dan Tower Bersama Infrastructure,” kata Darmayusa.
Langkah XL Axiata untuk fiberisasi jaringan sudah dimulai sejak tiga tahun lalu. Alasannya, untuk menyambut 5G, perusahaan operator telekomunikasi memerlukan kapasitas jaringan yang lebih besar dengan akses internet dari BTS yang lebih cepat.
Menurutnya, fiberisasi jaringan lebih efektif dan efisien untuk mendukung hal tersebut dibandingkan menggunakan microwave yang ada di BTS. Fiberisasi juga dilakukan untuk menjawab kebutuhan data yang akan terus bertambah. XL Axiata memprediksi, pada 2025 penggunaan data dapat meningkat sebanyak 16 kali lipat dibanding saat ini.
Seiring dengan pertumbuhan penggunaan aplikasi dimana akan banyak aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar, seperti virtual reality, artificial intellegence, machine learning, dan lain-lain.
Oleh karena itu, tahun ini, XL Axiata telah menyiapkan 50 persen dari belanja modal yang sebesar Rp 7,5 triliun untuk fiberisasi jaringan. Di dalamnya, termasuk membangun infrastruktur transportasi jaringan seperti peralatan dan fiber optic.
Tahun 2020 sudah di depan mata, kini jaringan XL Axiata lebih modern dan mengikuti kebutuhan zaman. (*)