SINYALMAGZ.com – Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) hingga Desember 2018 telah melayani seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jaringan data 3G dan 4G. Pembangunan infrastruktur ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk mendukung visi pemerintah dalam percepatan pembangunan di kawasan Timur Indonesia.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Selasa (26 Februari 2019), sampai saat ini XL telah memperkuat jaringan data dengan membangun 400 BTS, 90 BTS di antaranya ialah 4G.
Targetnya di tahun 2019 ini, XL akan memperkuat jaringan 4G dengan membangun 220 BTS.
Group Head XL Axiata East Region, Mochamad Imam Mualim mengatakan, perluasan jaringan data di NTT sekaligus sebagai langkah bisnis strategis perusahaan untuk terus memperluas jaringan, terutama di luar Jawa.
Perusahaan melihat NTT sebagai wilayah yang cukup potensial secara ekonomi.
“Dengan dorongan layanan data digital, NTT bisa mengembangkan diri, terutama dari sektor pariwisata. Dari data jaringan kami, semakin banyak pula pelanggan XL Axiata yang melakukan perjalanan ke wilayah NTT, berpetualang, serta menyebarkan keindahan wilayahnya.”, ujarnya.
Layanan 4G milik XL Axiata mulai masuk NTT pada Desember 2017 lalu. Wilayah pertamanya ada di Kabupaten Manggarai Barat.
Kemudian sepanjang 2018, perusahaan terus memperluas layanan, terutama di area wisata seperti Sumba dan Labuan Bajo.
Saat ini jaringan data XL Axiata telah tersedia di 21 kota di NTT. Lalu untuk jaringan 4G sudah menjangkau 15 kabupaten.
Adapun yang sudah terlayani adalah kabupaten Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Malaka, dan Sumba Tengah.
Menurut data hingga akhir Januari 2019, ada sekitar 30 ribu pelanggan di NTT, 25 ribu di antaranya merupakan pelanggan data aktif.
Selain menambah BTS, perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas jaringan data di lebih dari 300 BTS. Namun yang diutamakan adalah Kupang dan Flores.
Alasan perusahaan fokus di dua kota tersebut adalah karena Kupang sebagai ibu kota, pusat pemerintah daerah dan dalam hal bisnis.
Kemudian ada Flores yang memiliki banyak daerah wisata yang banyak diminati pelancong.