SINYALMAGZ.com – Pameran teknologi Consumer Electronic Show (CES) 2019 yang digelar di Las Vegas, AS, melarang sebuah sex toys (mainan seks) yang dirancang untuk pengguna perempuan.
Padahal, menurut CEO Lora DiCarlo, perusahaan pembesut mainan seks bernama Ose Robotic Vibrator tersebut diundang untuk menjadi eksibitor di CES 2019 setelah memenangkan sebuah penghargaan di bidang inovasi.
Herannya, penyelenggara CES, yaitu Consumer Technology Association (CTA), sendiri yang menganugerahkan penghargaan inovasi itu kepada Lora DiCarlo.
Belakangan, pihak penyelenggara malah menyebutkan bahwa mereka tidak sengaja memasukkan perangkat tersebut ke pameran.
Sebagaimana dikutip dari BBC, Sabtu (12/1/2019), alasan CTA melarang adanya mainan seks itu karena dikhawatirkan menyebabkan adanya siatuasi amoral hingga tindakan tak senonoh.
Menanggapi larangan produknya ada di pameran teknologi terbesar itu, CEO Lora DiCarlo, Lora Haddock mengatakan, CES dan CTA memiliki sejarah bias gender.
Dalam pernyataannya, CTA menyebutkan, “produk ini (sex toys) tidak cocok dengan katagori-kategori produk yang ada di pameran dan tidak seharusnya ada di sana.”
CTA juga meminta maaf kepada perusahaan pembesut produk tersebut.
“Kami telah memohon maaf kepada perusahaan karena kesalahan ini.”, kata pihak CTA.
Meski demikian, pihak Lora DiCarlo dalam pernyataannya di laman web menyebut, ada sejumlah produk lain yang berorientasi pada wanita yang masuk pada kategori penghargaan, juga menggunakan vibrator.
“Dua vacuum cleaner robotik, satu skateboard robotik, empat mainan anak-anak, satu robot pemandu belanja, semuanya terselubung untuk kepentingan perempuan, benarkan?”, tutur Lora Haddock.
Lebih lanjut, Haddock mengatakan, “Sangat jelas, Ose bisa masuk ke kategori robotik dan drone, juga juri ahli CTA sendiri setuju dengan itu.”
“Kami sangat percaya, perempuan, non-biner, gender lain, dan orang-orang dengan LGBT harus secara vokal mengklaim ruang kami dalam kemajuan teknologi.”, kata Lora Haddock.
Lora Haddock juga mengatakan, di CES terdapat standar ganda terkait produk seks yang menarget pengguna perempuan dan laki-laki.
“Seksualitas laki-laki tampak eksplisit diperbolehkan, dengan kehadiran robot seks dalam bentuk wanita dan game VR porno.”, katanya.
Produk robot seks yang dimaksud bernama RealDoll Harmony, yang memulai debutnya tahun lalu di CES. Selain itu, ruang VR porno juga ada di CES pada 2017.