SINYALMAGZ.com – Persaingan dagang antar vendor smartphone memang sudah menjadi rahasia umum dalam dunia bisnis. Bahkan, dalam persaingan tersebut, biasanya karyawan perusahaan juga dituntut untuk tidak berafiliasi dengan perusahaan pesaing dalam bentuk apapun, termasuk menggunakan produk rivalnya.
Efek dari persaingan dagang inilah yang baru saja menimpa dua karyawan Huawei di Tiongkok.
Dilaporkan, mereka kedapatan membuat tweet “Selamat 2019” dengan menggunakan iPhone melalui akun resmi Huawei.
Dikutip dari South China Morning Post, Jumat (4/01/2019), insiden penggunaan iPhone oleh dua karyawan Huawei ini muncul beberapa hari setelah perusahaan itu mengumumkan bahwa mereka berhasil menjual 200 juta smartphone di sepanjang tahun 2018.
Insiden ini terjadi karena pemerintah Tiongkok telah memblokir Twitter, dan untuk mengakses laman tersebut dibutuhkan koneksi Virtual Private Network (VPN).
Dikarenakan ada masalah dalam VPN yang digunakan di komputer mereka, maka tim marketing Huawei memutuskan meng-upload tweet tersebut melalui iPhone, agar dapat memenuhi deadline yang ditentukan.
Sialnya, pada tweet tersebut, tampak di bawah keterangan yang telah di-publish itu tertulis melalui iPhone.
Meski tim marketing Huawei langsung menghapus tweet tersebut, namun banyak dari netizen yang menangkap momen tersebut dan menyebarluaskannya ke madia sosial. Postingan itu mendapat Like lebih dari 600 kali.
“Penghianat telah membuka jati dirinya.”, canda seorang pengguna di microblog Weibo.
Huawei mengatakan, kesalahan itu menunjukkan ketidakpatuhan prosedural dan pengawasan manajemen.
Perusahaan juga mengatakan telah menurunkan posisi kedua karyawan yang bertanggung jawab atas masalah itu, dan mengurangi gaji bulanan mereka
Menurut informasi yang beredar, dua orang karyawan yang bertanggung jawab atas insiden tersebut diberi denda sebanyak Rp 10 juta, dan mendapat pengurangan nilai kinerja.
Gaji salah satu karyawan yang menjabat sebagai Direktur Pemasaran Digital Huawei, juga dibekukan selama 12 bulan.
Dalam memo internal Huawei, tertanggal 3 Januari 2019, SVP dan Direktur Chen Lifang mengatakan, “Insiden tersebut menyebabkan tercorengnya merek Huawei.”