SINYALMAGZ.com – Dilaporkan sedikitnya, 3,2 juta aplikasi jahat ditemukan di platform Android hingga akhir kuartal ketiga tahun 2018. Informasi ini didasarkan pada riset yang dipublikasikan oleh tim peneliti G Data.
Lebih buruknya lagi, jumlah aplikasi jahat yang ditemukan meningkat 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 lalu.
“Kejahatan siber terus meningkat dan kini lebih fokus ke perangkat mobile, terutama yang menggunakan OS Android.”, demikian analisis G Data, sebagaimana dikutip dari Softpedia, Jumat (4/01/2019).
Dikatakan, alasan penjahat siber banyak yang menyerang perangkat Android, karena di dunia ini mayoritas pengguna smartphone menggunakan OS Android.
G Data juga menyebutkan bahwa rata-rata sekitar 11.700 sampel malware Android ditemukan setiap harinya. Hal ini membuat tingkat ancaman untuk platform Android pun meningkat tajam.
Dengan begitu, maka pengguna Android pun semakin beresiko mendapat serangan di perangkatnya.
Lebih jauh lagi disebutkan, karena 80 persen pengguna smartphone menggunakan Android, maka banyak pembesut malware menargetkan perangkat dengan OS besutan Google tersebut.
Tingkat kerentanan Android juga diperparah dengan software yang tidak di-update.
“Cakupan mengenai spyware untuk smartphone Android adalah hal lain yang menyebabkan ketidakpastian. Perangkat lunak perusak bisa menyalin sejumlah data pribadi dari smartphone hingga membaca obrolan WhatsApp.”, demikian bunyi laporan G Data.
Hal ini membuat pengguna smartphone Android harus makin waspada. Sebab, mereka kerap menyimpan berbagai data personal dan data keuangan.
Tak hanya itu saja, para pencipta malware pun menargetkannya ke pengguna Android, karena data-data pengguna yang dianggap cukup berharga.
Meski demikian, ada berita baik untuk pengguna Android. Pasalnya, Google saat ini telah “memaksa” semua vendor smartphone Android untuk menyuguhkan setidaknya empat pembaruan keamanan selama setahun pertama dari kehadiran sebuah perangkat.