SINYALMAGZ.com – Pasca terungkapnya malware RedDrop yang memata-matai pengguna Android, baru-baru ini perusahaan anti-virus SophosLabs mengatakan bahwa mereka kembali menemukan tujuh aplikasi baru yang mengandung malware di dalam Google Play Store.
Para peneliti mengungkapkan bahwa malware tersebut memiliki nama “Andr” atau “HiddnAd-AJ”. Malware ini terdeteksi menghinggapi enam pemindai kode QR populer, dan juga satu aplikasi kompas bernama “Smart Compass”.
Dikabarkan, malware Andr tersebut telah menyerang 500 ribu pengguna Android!
Dilansir dari laman Engadget, para peretas menyamarkan malware Andr ini dalam bentuk aplikasi yang digunakan pengguna setiap hari.
Para peneliti menuturkan bahwa tidak sampai enam jam setelah para pengguna mengunduh dan memasang aplikasi tersebut, maka perangkat mereka secara otomatis telah terinfeksi.
Setelah malware ini bekerja, para pengguna pun akan mulai melihat iklan di dalam perangkat mereka. Seperti biasa, iklan yang muncul di layar pengguna berpotensi memuat konten tidak pantas hingga terdapat iklan yang menuju laman berisi malware lainnya.
Jika berkaca pada Google hang yang sudah dibekali fitur Play Protect, seharusnya malware yang bersembunyi dalam bentuk aplikasi ini sulit untuk menyusup. Namun pihak Google beralasan bahwa fitur tersebut saat ini masih belum sempurna.
Mereka juga berdalih jika para peretas kini semakin pandai dalam menipu AI Play Protect, sehingga dapat lolos saat pemeriksaan.
Sebagai tindak lanjut atas situasi tersebut, pihak Google sendiri telah menarik ketujuh aplikasi tersebut dari Play Store.
Sebelumnya, beberapa smartphone Android juga diduga telah terinstal malware RottenSys. Dalam laporan Check Point Research, yaitu sebuah perusahaan keamanan digital, menyebutkan bahwa diduga smartphone Android yang disusupi malware RottenSys tersebut dari brand ternama.
Beberapa merek Android yang diduga terinfeksi malware RottenSys ini antara lain termasuk pabrikan terkemuka seperti Samsung, Xiaomi, Honor, Oppo, Vivo, Huawei, dan juga Gionee.
Tak hanya itu saja, menurut laporan, hampir lima juta smartphone Android diduga terinstal malware RottenSys sejak dalam pabrikan.
Oleh karena itu, para peneliti pun menyarankan kepada pengguna smartphone dari vendor tersebut untuk melakukan pengecekkan.