SINYALMAGZ.com – Berita hoax alias berita palsu semakin meresahkan netizen. Karena berita hoax yang berseliweran ini, masyarakat pun jadi saling tuduh-menuduh. Ironisnya, pada sebagian masyarakat ada yang menjadikan berita hoax sebagai sumber sahih untuk mencari informasi.
Jadi, bisa dibayangkan jika sebuah situs yang isinya 85% adalah hoax, maka akan membodohi pembacanya setiap hari.
Berita hoax sendiri penyebarannya bisa lewat apa saja, baik itu lewat situs online maupun blog. Setelah itu, baru kemudian disebarkan secara membabi-buta lewat sebuah sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.
Bahkan, aplikasi chatting seperti WhatsApp, BBM, dan, Line pun sering menjadi alat pertama dalam penyebaran berita hoax dan gosip.
Lantas, bagaimana agar kita tidak mudah percaya dengan sebuah informasi?
Berikut cara mengenali, apakah beritu itu hoax atau bukan.
1. Pembuat informasi tidak jelas
Biasanya, pengirim awal berita hoax ini tidak diketahui identitasnya, termasuk link sumber ilmiah dari pesan yang disebar. Kalaupun ada nama dalam berita, biasanya dicatut begitu saja tanpa ijin.
Pesan pun dikirim melalui WhatsApp, Email, dan Twitter, yang penyebarannya juga sangat cepat, mudah, dan gratis.
2. Isi berita penuh sensasi dan provokatif
Biasanya, isi berita hoax bertentangan dengan logika umum dan ilmu pengetahuan. Isinya juga membuat orang jadi cemas dan panik, diakhiri himbauan agar pembaca segera meneruskan (forward) ke teman atau forum yang lebih luas.
Misalnya, “Jika kamu tidak meneruskan informasi ini, maka akan ada kesialan yang menimpa esok hari”.
3. Cek nama domain
Biasanya, media resmi tidak akan memakai blog gratisan seperti WordPress atau Blogspot.
Sementara saat ini, penyebar hoax seringkali memakai blog gratisan untuk melakukan penipuan online, menyebar berita palsu, memuat pornografi, atau menjual obat ilegal.
4. Cek alamat dan kontak
Cek pula alamat dan nomor telepon yang tercantum di situsnya. Biasanya ada kanal “Contact Us”.
Sebagaimana kita tahu, biasanya sumber hoax tidak mencantumkan alamat dan nomor telepon yang benar, agar tidak terlacak keberadaannya.
Bahkan parahnya lagi, seringkali alamat yang dicantumkan adalah palsu atau memakai alamat kantor orang lain.
5. Cek identitas pendaftar
Domain yang benar pasti akan menyertakan pihak yang mendaftar pertama kali dan bisa dicek lewat https://www.whois.net. Bisa berupa nama perusahaan atau pribadi, lengkap dengan alamat dan terkadang nomor telepon.
Situs hoax atau penipuan biasanya menampilkan “Who is Privacy Protection Services”.