Survei IDC: Harga Ponsel di Indonesia Bakal Tambah Mahal

SINYALMAGZ – Seperti kita ketahui, ponsel yang hadir di era modern saat ini memang banyak menerapkan fitur-fitur ekstra seperti layar minim bingkai (bezel-less), kemampuan anti-air, hingga Artificial Intelligence (AI).

Dengan hadirnya kecanggihan yang ditawarkan itu, maka konsekuensinya adalah harga ponsel juga ikut naik. Hal inilah yang tengah terjadi di pasar Indonesia.

Menurut laporan firma riset pasar IDC, pada kuartal I tahun 2018, harga jual rata-rata (average selling prices/ASP) ponsel di Tanah Air mengalami kenaikan tajam hingga mencapai 193 Dollar AS atau sekitar Rp 2,6 juta.

Ini artinya, harga ponsel yang dijual di Indonesia rata-rata naik 9% lebih tinggi jika dibanding kuartal sebelumnya.

Bahkan, jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun 2017 lalu, maka kenaikan harga jual rata-rata ponsel di Indonesia jauh lebih tinggi lagi, yakni mencapai kisaran 31%.

IDC juga mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut antara lain disebabkan oleh banyaknya model-model ponsel populer dari para vendor besar seperti Samsung dan Oppo. Dimana produk-produknya kini dijual lebih mahal dari tahun sebelumnya.

Ke depan, IDC memproyeksikan bakal ada lebih banyak perusahaan ponsel yang mengekor tren penerapan fitur ekstra seperti kamera ganda dan layar bezel-less. Dengan harapan, bisa memancing konsumen untuk up-grade. Dan harga jualnya pun akan menyesuaikan.

“Fitur-fitur ini, yang sebelumnya hanya dapat ditemukan secara eksklusif pada ponsel high-end seperti Galaxy S8, nantinya akan menjadi semakin mainstream.”, sebut IDC dalam keterangan tertulisnya.

Meski demikian, sebagian besar (47%) konsumen di Indonesia masih cenderung untuk membeli ponsel low-end di kisaran harga Rp 1 juta hingga kurang dari Rp 2 jutaan (100 hingga 200 Dollar AS).

Rentang harga ini diprediksi masih akan menjadi primadona sebagian besar konsumen Indonesia.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled