TERJADINYA beberapa aksi bom bunuh diri Mei lalu membuat semua pihak, tidak hanya pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat sadar bahwa masalah keamanan harus menjadi prioritas. Maka revisi UU Antiteroris pun diselesaikan DPR dan pemerintah dalam waltu singkat dan hari-hari ini sudah diberlakukan.
Di zaman serba digital, pengamanan masyarakat, bisnis dan perkotaan tidak bisa lagi dilakukan secara manual dengan pengerahan tenaga banyak manusia. Sistem digital sudah dapat menggantikan ribuan tenaga kerja dengan dengan hasil yang sangat akurat.
Misalnya saja, aparat keamanan bisa segera mendeteksi adanya potensi gangguan keamanan, bahkan segera dapat mengidentifikasi pelaku kriminal di mana pun yang dilanjutkan dengan penangkapan. Rekaman-rekaman video dari kamera yang dipasang di berbagai sudut kota menjadi saksi yang tidak dapat dibantah lagi.
Berbagai kota di Indonesia sudah memiliki prasarana kamera dan video pengawas (CCTV) yang ditempatkan di titik-titik strategis, semisal jalan raya, bandara, mal, pelabuhan laut, terminal bus, pasar, dan sekolah. Namun perangkat tadi hanya bisa melihat apa yang terjadi, tidak menganalisis apa yang sudah direkam agar bisa segera dilakukan tindakan.
Ada satu perusahaan teknologi asal China, Hikvision berani menawarkan konsep tidak hanya kota pintar (smart city), namun juga kota aman, safe city dengan jaringan digital yang dibangunnya. Perusahaan dengan 20.000 tenaga kerja, di antaranya 9.000 insinyur penelitian dan pengembangan (Litbang atau R&D), menawarkan berbagai konsep kota aman lewat seminar d Jakarta akhir pekan lalu.
Pengenalan Wajah
Bukan berupa wacana, namun konsep-konsep mereka sudah diterapkan di 100-an kota dalam keamanan publik, transportasi, pendidikan, keuangan dan bangunan cerdas (smart buildings). Contohnya sudah ada, antara lain proyek kota aman Seoul, Korea Selatan, Bandara Malpensa Milan, Italia, pelabuhan Dun Laoghaire di Irlandia serta Bank of India, yang semuanya menggunakan peralatan digital video, jaringan dan sistem intelijen.
Perangkat kota aman yang ditawarkan akan melindungi warga dan properti berharga, efisiensi dalam investigasi kriminal dan waktu respons, pengelolaan lalu lintas dan melacak kendaraan, serta mencegah ancaman gangguan secara cepat. Sementara untuk bangunan pintar Hikvision menyediakan sistem terpadu untuk keamanan yang canggih dengan biaya yang lebih rendah.
Teknologi pengenalan wajah yang menangkap gambaran wajah untuk dianalisis posisi, ukuran dan ekspresi seseorang, juga mampu mengakses ulang informasi tentang seseorang. Algoritma mutakhir Hikvision menghasilkan analisis video yang lebih akurat dan komputasi yang lebih cepat dibanding cara konvensional dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, utamanya yang berkait soal keamanan.
Teknologi pengenalan wajah dapat digunakan untuk melindungi aset yang bernilai tinggi, misalnya lembaga keuangan dan infrastruktur lainnya. Keberadaan peralatan ini sangat penting untuk pusat-pusat keramaian seperti bandara dan stasiun.(*)