sinyal.co.id – Keputusan sebagian besar konsumen Indonesia menahan diri dari belanja dan bahkan menyimpan dana mereka di berdampak pada rendahnya pertumbuhan sektor ritel.
Sektor ritel yang turun di semester pertama tahun ini yakni sebesar 5{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}. sementara banyak pihak berspekulasi tentang alasan rendahnya belanja konsumen tersebut.
Peritel seharusnya dapat mengantisipasi kecenderungan ini dan mampu mendukung pertumbuhan penjualan, tentu bila mereka tahu caranya.
Menurut data yang dikeluarkan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), menunjukkan bahwa penjualan ritel di Indonesia hanya tumbuh 3,7{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} di semester pertama 2017.
Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, pertumbuhan penjualan ritel di Indonesia sebesar 10{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}.
PT Matahari Putra Prima Tbk., jaringan ritel raksasa di Indonesia, laporkan kerugian sebesar Rp179 miliar di semester pertama tahun ini.