Setelah seri Z3, praktis tak ada lagi produk Blackberry full layar sentuh. Baru, pada Maret silam lahir sang penerus BB OS 10 yang setipe dengan Z3 yang punya nama lain Jakarta itu, Blackberry Leap.
Leap jelas disiapkan sebagai generasi baru Z3. Hampir seluruh speknya ditingkatkan. Termasuk sistem operasi yang kini dikawal oleh v10.3.1. Tampaknya Blackberry belum melakukan up grade OS yang juga dipakai pada seri Classic. Qualcomm masih mendukung dengan menyertakan Snapdragon S4 Plus. Kecepatan komputasinya dinaikkan menjadi 1,5 GHz. Namun untuk prosesor grafis masih mengandalkan Adreno 305.
Di sisi multimedia, smartphone seberat 170 gram (sedikit lebih berat dari Z3) ini menggunakan kamera utama 8 MP dan kamera depan 2 MP. Tentu saja lebih menguntungkan ketimbang Z3.
Desainnya masih serupa Z3.Bagian punggung yang bertekstur, dengan pola yang mengurangi rounded. Logo Blackberry di punggung tetap dibuat menonjol. Hanya saja Blackberry menambahkan sedikit “tone” sehingga dibanding Z3, Leap tampak lebih good looking. Konsep desainnya unibody. Slot kartu SIM ditempatkan di samping dengan sebuah hotswipe.
Secara umum, bodi boleh mirip Z3, tetapi sesungguhnya berbagai komponennya memakai apa yang digunakan oleh Blackberry Classic. Seri ini dibanderol di angka Rp 3,5 juta. Harganya memang lebih murah ketimbang Blackberry Classic yang sekarang dijual seharga Rp 4,9 jutaan. Asal tahu saja keduanya sama-sama sudah bisa digunakan di jaringan 4G. Kecuali Blackberry Z3 yang paling pol bekerja di jaringan HSPA dan wajar jika harganya di kisaran Rp 2,2 jutaan.(*)