Bendera BlackBerry Akhirnya Merah Putih

sinyal.co.id

Bendera BlackBerry akhirnya merah putih setelah perjalanan yang sangat panjang.

Bendera BlackBerry akhirnya merah putih setelah perjalanan yang sangat panjang.

BlackBerry dengan aplikasi BBM-nya pernah memincut dunia – barangkali malah hanya sebagian Asia Pasifik – dan sempat jadi ponsel idaman di Tanah Air. Kesombongan membuat mereka menolak membangun pabrik di Indonesia dan memilih Malaysia sebagai basis di Asia Tenggara.

Waktu itu negara ini tak punya wibawa dalam menentukan kedaulatan perponselan, walau potensi pemasaran sangat tinggi, di atas 40 juta unit setahun. Malaysia dipilih BB karena mampu meyakinkan bahwa mereka adalah pusat perdagangan ponsel Asia, padahal penduduknya saja hanya 25 juta, pemakai ponsel hanya sekitaran 17 juta.

Banyak negara menolak BB karena tidak bersedia menaruh servernya di negara mereka, Indonesia pun bereaksi sama, tetapi dengan cara bicara yang lembut. Ketika China dan banyak negara penggemar BB lebih suka iPhone dan menjauhkan BB dari pasar mereka, orang Indonesia masih suka sama BB, dan menjadi negara pengguna BBM terbanyak, 60 juta orang.

Hingga tengah tahun terakhir ini, produk BB lebih banyak jadi pajangan di gerai-gerai karena kalah bersaing dengan ponsel Android. Bahkan menjual BB seken di Roxy lebih sering gagal karena pedagang bilang jangankan BB seken, BB baru saja kurang laku.

Indonesia kini, dengan 255 juta penduduk, nomor ponsel aktif lebih dari 326 juta dan setiap tahun penduduk membeli sekitar 70 juta ponsel baru, kebanyakan impor. BB cukup smart ketika mencoba bangkit memilih masuk Indonesia, bekerja sama dengan PT TiPhone Mobile Indonesia (TMI) membangun manufaktur di bawah nama PT BB Merah Putih dengan teknologi berbasis Android.

Bagi TiPhone, perusahaan distributor produk Telkomsel dan distributor berbagai ponsel kelas dunia milik taipan Hengky Setiawan, ini kerja sama strategis karena dengan LG mereka hanya kerja sama produksi. Mendukung program pemerintah dan diproduksi di Cikarang, Jawa Barat, yang berkapasitas 100.000 unit ponsel sebulan, ke dalam BB Merah Putih dimasukkan sebanyak mungkin konten lokal dan aplikasi Android, memperbanyak ponsel pintar 4G LTE di pasar.

Bukan mustahil BBM Merah Putih akan tumbuh berkembang bersama Tele ketika ia menjadi produk asli buatan Indonesia sepenuhnya yang menjadi andalan untuk ekspor bahkan ke China. Syaratnya tentu, harga dan desain yang jangan terlalu kaku selain menggendong teknologi Android versi terakhir yang handal.

Lewat pabrik di Cikarang itu, pada awalnya BB Merah Putih akan diproduksi antara 500.000 sampai sejuta unit. Bukan angka pesimis, karena kelompok usaha Tele – kode saham TMI – itu sangat berpengalaman dalam distribusi penjualan voucher dan ponsel, yang gerainya saja tahun depan 300.000 buah, jumlah yang belum ada tandingannya di Indonesia.

Walaupun bukan andalan utama, Tele yakin mengembangkan pasar ponsel yang porsinya 34 persen dari pendapatannya yang sebesar Rp22 trilun pada 2015, sementara yang 66 persen dari kegiatan sebagai agen voucher PT Telkomsel. Tahun ini Tele berharap meraih pendapatan sebesar Rp26 triliun, antara lain didukung penjualan bundling voucher dengan ponsel.

Hendro

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled